logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRisiko Bayangi Industri...
Iklan

Risiko Bayangi Industri Perbankan

Pelonggaran aktivitas ekonomi menuju normal baru saat ini tetap disikapi dengan waspada oleh industri perbankan.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5XNu3k5DrqASTP2vPzOwlIucFuk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F6feae4ee-b93d-4a89-a9a5-924ba1a549ca_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas dengan menggunakan masker dan pelindung wajah memberikan informasi kepada nasabah di Kantor Cabang Digital Bank Mandiri Syariah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Selain menerapkan protokol kesehatan ketat saat melayani nasabah secara langsung, perbankan juga mulai mengedepankan layanan digital sebagai ujung tombak operasional untuk mengurangi pertemuan tatap muka langsung.

Kendati tahapan pembukaan ekonomi telah dilakukan, tantangan masih membayangi industri perbankan di sepanjang sisa tahun 2020. Injeksi likuiditas melalui penempatan dana pemerintah diharapkan mampu meminimalkan risiko yang mesti dilalui industri perbankan saat menjalankan restrukturisasi kredit.

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, pada dasarnya Bank Mandiri ingin mencatatkan peningkatan kinerja tahun ini. Namun, hal tersebut sulit diwujudkan di tengah situasi yang tak bisa diprediksi akibat pandemi Covid-19.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan