logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPenolakan Warga Ambon terhadap...
Iklan

Penolakan Warga Ambon terhadap Tes Cepat Covid-19 Jadi Pelajaran Berharga

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon menyatakan, aksi penolakan tes cepat dipengaruhi oleh provokasi dari oknum tertentu. Sementara warga menuduh ada ketidakberesan dalam penanganan Covid-19.

Oleh
FRANS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ReDqh_c1VU8OnyZVtUmS_MHW2aQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200509_125216_1589023347.jpg
KOMPAS/FRANS PATI HERIN

Seorang pedagang mengikuti tes cepat Covid-19 di Kompleks Pasar Mardika, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (9/5/2020), menyusul seorang pedagang di pasar itu meninggal akibat virus korona baru.

AMBON, KOMPAS β€” Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon menyatakan, aksi penolakan tes cepat Covid-19 di Kelurahan Silale dipengaruhi oleh provokasi dari oknum-oknum tertentu. Sementara warga menuduh ada ketidakberesan dalam penanganan Covid-19 di daerah itu. Penolakan tersebut harus dijadikan pelajaran berharga.

”Ada misinformasi dan juga provokasi. Waktu itu petugas hendak memeriksa tiga orang yang terlibat kontak erat dengan salah satu pasien. Ternyata isu yang beredar adalah akan dilakukan rapid test untuk semua warga di salah satu RT (rukun tetangga),” ujar juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, di Ambon, Rabu (10/6/2020).

Editor:
agnespandia
Bagikan