logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บMenang dengan Bacang
Iklan

Menang dengan Bacang

Semasa kecil, Welly merasa terhina dengan julukan "Si Bakcang". Namun, ikhtiar mengembangkan bacang justru membawanya menjadi pemenang kehidupan.

Oleh
Ambrosius Harto Manumoyoso
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RsJjKAC_vCEhCSUpV8x6WaahSAw=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Ff5d67a01-3721-4c5f-957f-fa7ab7d55b72_jpg.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

Welly Muljono, pemilik usaha Bacang Surabaya โ€Asliโ€ Cap Jempol

Benci mungkin akronim dari benar cinta. Welly Muljono, pengusaha dari Surabaya, Jawa Timur, telah membuktikan. Sempat benci, tetapi kemudian benar cinta dengan bacang. Semasa kecil merasa terhina disematkan julukan โ€Si Bakcangโ€. Namun, cibiran itu diubah dengan ikhtiar mengembangkan Bacang Surabaya sehingga menjadi pemenang kehidupan.

Bacang atau bakcang adalah salah satu penganan populer warga China dan peranakannya di seluruh dunia. Kudapan berbentuk limas segi tiga, berbahan beras atau ketan, berisi kombinasi daging, sayur, tahu, dan atau telur, berbungkus daun bambu, dan dikukus atau direbus, ini setua peradaban manusia bumi.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan