logo Kompas.id
EkonomiMemulai ”Puasa” Belanja...
Iklan

Memulai ”Puasa” Belanja Kebutuhan Tak Perlu

Pembatasan sosial kerap meningkatkan hasrat untuk mencoba barang-barang baru. Namun, perlu dicek kembali, apa kebutuhan itu aman untuk arus kas keuangan kita?

Oleh
ERIKA KURNIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CxWMwgjTGccj6dV1TOul8FdIOAI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F486dc7ce-c31f-487b-894c-5e2104565bfc_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Kesibukan pekerja di ”warehouse” Lazada di kawasan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019).

Puasa sudah di depan mata. Ramadhan kali ini mungkin tidak cukup hanya dijalankan dengan menahan nafsu lapar dan amarah. Menahan nafsu berbelanja barang, di tengah pembentukan keadaan normal yang baru (new normal) selama pandemi Covid-19, mungkin juga diperlukan.

Pandemi yang diikuti kebijakan pembatasan sosial dan turunannya, yaitu bekerja dan belajar dari rumah, pada pertengahan Maret sempat menimbulkan panic buying. Pembelian barang kebutuhan pokok hingga produk kesehatan dan kebersihan untuk menangkal virus, khususnya melalui media belanja daring, melonjak naik.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan