Problem Distribusi Picu Disparitas
Terhambatnya distribusi bahan pangan seiring pembatasan sosial berskala besar dinilai memicu disparitas harga di tingkat produsen dan konsumen kian lebar.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F1dab99bc-c0da-4b25-9120-d394d8192f49_jpg.jpg){kind=logo}
Warga mengantri membayar sejumlah kebutuhan yang mereka beli di Lumbung Pangan Jatim di JX International, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). Lumbung Pangan Jatim yang akan berlangsung hingga 21 Juli 2020 akan menjadi sentra logistik jatim yang memberikan berbagai kemudahan di tengah pandemi Covid-19.
JAKARTA, KOMPAS — Terhambatnya distribusi bahan pangan seiring pembatasan sosial berskala besar dinilai memicu disparitas harga di tingkat produsen dan konsumen kian lebar. Oleh karena itu, pemerintah perlu memprioritaskan penanganan problem distribusi agar produsen mendapatkan harga layak dan stok di pasar terjaga.
Harga sejumlah komoditas pangan di tingkat petani, peternak, dan nelayan anjlok beberapa pekan terakhir. Harga jual ayam di tingkat peternak di Jawa Tengah, misalnya, anjlok hingga kurang dari Rp 5.000 per kilogram (kg), jauh di bawah ongkos produksi Rp 17.000 per kg.