logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEnergi Terbarukan Terpukul...
Iklan

Energi Terbarukan Terpukul Gelombang Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 turut memukul pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Harga energi terbarukan kalah bersaing dengan harga energi fosil yang saat ini sangat murah.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U_GnNsPqbiWehZhy26adBS3HaEM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181007_ENGLISH-OPINI-PEMBANGUNAN-RENDAH-KARBON-_B_web_1538919052.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petugas mengecek panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 600 KWP di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/3/2018). Pembangkit listrik yang memanfaatkan cahaya matahari tersebut turut menunjang pasokan listrik kepada 2.314 pelanggan di salah satu pulau terluar tersebut.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengembangan energi terbarukan di Indonesia turut terdampak pandemi Covid-19. Harga energi terbarukan harus bersaing dengan energi fosil yang saat ini sangat murah seiring berkurangnya permintaan di tengah pasokan yang berlimpah. Namun, pemerintah menyatakan bahwa pengembangan energi terbarukan terus berjalan.

Demikian yang mengemuka dalam diskusi daring tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor ketenagalistrikan dan energi terbarukan di Indonesia, Selasa (21/4/2020). Hadir sebagai narasumber adalah Direktur Konservasi Energi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hariyanto, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, dan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan