logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRatusan Pemandu Wisata...
Iklan

Ratusan Pemandu Wisata Sulawesi Utara Jadi Pengangguran Dadakan

Wabah korona menghantam telak dunia pariwisata. Pegiat pariwisata di Sulawesi Utara mendata pramuwisata yang terdampak untuk penyaluran bantuan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2cgkjlJIKnWk4Gmq9UWUfxwST5M=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fd9e5703d-f58c-47ff-b814-5c7299b59d95_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Beberapa wisatawan China bersiap menyelam dangkal (snorkeling) didampingi seorang pemandu di perairan Pulau Gangga, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat (31/1/2020). Rombongan itu adalah yang terakhir mengunjungi Pulau Gangga sebelum penerbangan dari China ditutup untuk sementara.

Wabah Covid-19 yang menutup pintu pariwisata Sulawesi Utara menyebabkan ratusan pemandu wisata kehilangan sumber pendapatan. Pemerintah provinsi tengah mendata para pemandu wisata untuk menyalurkan bantuan selama roda pariwisata terhenti.

Saat ini, ada sekitar 600 pramuwisata di Sulut yang kehilangan pekerjaan. Sebanyak 237 adalah anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut yang memiliki sertifikat profesi. Artinya, mereka pekerja profesional yang umumnya tidak memiliki pekerjaan lain.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan