logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSektor Keramahtamahan...
Iklan

Sektor Keramahtamahan Terpuruk, tetapi Pencegahan Harus Tetap Diutamakan

Wabah virus korona berdampak pada operasional 39 hotel besar di Surabaya, Jawa Timur. Namun, pencegahan dengan melaksanakan protokol tetap diutamakan terutama di kalangan pengelola usaha keramahtamahan.

Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/c9a7Z6e1ZSbP218PvOAAaZID7Z8=/1024x622/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F14beb65e-e4b1-4e13-baea-a190f9f99ff0_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Warga melewati depan mural bertema pandemi Covid-19 yang dibuat Serikat Mural Surabaya di Jalan Stasiun Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4/2020). Kampanye mengenai bahaya dan cara pencegahan penyebaran Covid-19 dibuat di berbagai media, salah satunya mural.

SURABAYA, KOMPAS β€” Wabah virus korona berdampak pada operasional 39 hotel besar di Surabaya, Jawa Timur. Namun, pencegahan dengan melaksanakan protokol tetap diutamakan terutama di kalangan pengelola usaha keramahtamahan yang masih bertahan dan beroperasi.

Menurut catatan Pemerintah Kota Surabaya dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Senin (6/4/2020), pengurangan hingga penutupan operasional hotel berdampak pada setidaknya 3.134 pegawai di 39 hotel itu. Dampak terberat, untuk sementara ini, dilaporkan oleh Hotel Bumi Surabaya karena wabah telah memukul kehidupan 267 pegawainya.

Editor:
agnespandia
Bagikan