logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊUpah Riil Buruh Tertekan di...
Iklan

Upah Riil Buruh Tertekan di Tengah Panik Belanja

Ketika para buruh dirumahkan sementara dan tidak berpenghasilan, mampukah mereka membeli kebutuhan pangan untuk beberapa bulan ke depan? Di tengah kaum pemilik dana berbelanja berlebihan, mereka hanya bisa melompong.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S8ZyAy9msxUFjHMZi84aDIOqBe4=/1024x635/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F2020213WEN4_1581564992.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Sebuah kata-kata ditulis di antara gambar pahlawan nasional mengiringi langkah pekerja pabrik di Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/2/2020). Upah, kesejahteraan, dan jaminan sosial selalu menjadi isu yang mengiringi perjalanan mereka atas berbagai kebijakan pemerintah tentang buruh.

Pandemi Covid-19, penyakit yang disebabkan virus korona baru, membuat masyarakat banyak berdiam di rumah. Pemerintah pun telah mengeluarkan kebijakan bekerja dan belajar di rumah untuk membatasi persebaran virus korona.

Kondisi itu membuat sebagian besar masyarakat kembali panik belanja. Mereka ingin mengamankan stok kebutuhan hidup sehari-hari selama tinggal di rumah atau bahkan selama wabah Covid-19 mereda.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan