logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPembebasan Lahan Jadi Kunci...
Iklan

Pembebasan Lahan Jadi Kunci Proyek Hulu Migas

Masalah pembebasan lahan kerap mengganjal kelancaran proyek hulu migas di Indonesia. Dukungan pemerintah daerah sangat vital. Apalagi, Blok Masela akan berperan penting bagi pasokan gas Indonesia di masa mendatang.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fpEcfd0W17LxxTKI_YCg5mceE5I=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_26738374_69_2.jpeg
Kompas

Teknisi mengontrol dan merawat kilang LNG milik PT Donggi Senoro LNG di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (22/10/2016). Kilang LNG yang mulai beroperasi pada 2015 ini mempunyai kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Masalah pembebasan lahan untuk proyek hulu minyak dan gas bumi di Indonesia kerap memakan waktu yang lama dan berpengaruh besar terhadap kecepatan produksi. Pengembangan Blok Masela di laut lepas Maluku memasuki babak baru setelah ditetapkannya lokasi pelabuhan untuk kilang gas alam cair. Blok tersebut direncanakan memproduksi gas alam cair sebanyak 9,5 juta ton per tahun dan gas pipa 150 juta standar kaki kubik per hari.

Dalam keterangan resmi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Pemerintah Provinsi Maluku sudah menetapkan lokasi pembangunan pelabuhan untuk kilang gas alam cair (LNG) Blok Masela. Lahan seluas 27 hektar tersebut diputuskan ada di Desa Lematang, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tepatnya di Pulau Nustual. Namun, belum ada keputusan detail mengenai lokasi kilang LNG.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan