logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPermintaan Rendah, Harga...
Iklan

Permintaan Rendah, Harga Minyak Mentah Melemah

Negara-negara eksportir minyak berencana berkumpul untuk membahas rencana pemotongan produksi minyak menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia. Wabah Covid-19 menekan permintaan dan harga minyak mentah dunia.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WyQpR8eDpG_TsKqi_bl6hlKjzY0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20180702_BBM_A_web.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Ilustrasi. Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di SPBU 31.129.02 di kawasan Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Wabah virus korona memukul harga minyak mentah dunia. Negara anggota pengekspor minyak dan Rusia atau OPEC+ berencana menambah pemotongan produksi minyak menuju 1 juta barel per hari. Bagi Indonesia, situasi ini berdampak pada harga energi yang murah, tetapi sulit mengharapkan investasi hulu bergairah.

Data Bloomberg menyebutkan, harga minyak mentah jenis Brent pada perdagangan Selasa (3/3/2020) tercatat 52,33 dollar AS per barel. Sehari sebelumnya, harganya sempat menyentuh level 50 dollar AS per barel. Dibandingkan rata-rata harga minyak mentah tahun 2019 yang sekitar 65 dollar AS per barel, terlihat bahwa wabah virus korona berdampak signifikan bagi harga komoditas minyak.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan