logo Kompas.id
›
Ekonomi›Kejutan Awal Tahun Perdagangan
Iklan

Kejutan Awal Tahun Perdagangan

Awal tahun ini, perdagangan Indonesia mendapat sejumlah kejutan. Hal ini menjadi salah satu pelajaran bagi Indonesia untuk tidak mengabaikan industri substitusi impor.

Oleh
M Paschalia Judith J/C Anto Saptowalyono/Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ooOi_hXhtq8RlbaUQZSNdA9Erkw=/1024x625/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200220LKS13_1582971294.jpg
KOMPAS/LASTI KURNIA

Aktivitas bongkar muat kontainer tengah berlangsung di Terminal Operasi 3, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Merebaknya wabah virus korona tipe baru (Covid-19) berpotensi menyebabkan ekspor dan impor yang dilakukan kalangan industri nasional terhambat.

JAKARTA, KOMPAS — Perang dagang Amerika Serikat-China dan sejumlah proteksi perdagangan negara atau kawasan menyebabkan neraca perdagangan Indonesia defisit. Pada 2019, neraca perdagangan Indonesia defisit 3,2 miliar dollar AS dan pada Januari 2020 sebesar 864 juta dollar AS.

Belum tuntas Indonesia menjawab tantangan itu, wabah virus korona tipe baru (Covid-19) dan status baru RI sebagai negara maju—sebagaimana disebutkan dalam laman Perwakilan Perdagangan AS (USTR) pada 10 Februari 2020—makin menambah beban Indonesia.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan