Perindustrian
Sekali Lagi, Soal Biaya Energi
Bagi industri dengan kebutuhan gas yang dominan dalam proses produksinya, penurunan harga gas jadi harapan besar. Sejumlah pelaku berharap regulasi tentang harga gas untuk industri segera terealisasi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10971968_136_0.jpeg)
Pekerja di bagian produksi pabrik oleokimia milik PT Bakrie Sumatera Plantation di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Keinginan pelaku industri di beberapa sektor untuk mendapatkan harga gas kompetitif tentu tak luput dari pertanyaan. Salah satunya adalah mengenai besaran persentase biaya energi terhadap total biaya produksi di sektor tersebut.
Lugasnya, kalau persentase biaya energi cukup dominan, misal mencapai 60-70 persen terhadap total biaya produksi, logis kalau sektor itu mendapat fasilitas penurunan harga gas. Demikian sebaliknya. Jika persentasenya tak besar-besar amat, katakan 30 persen atau kurang, mengapa juga sektor itu minta penurunan harga gas? Apa ada jaminan akan berdampak pada peningkatan daya saing?
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 17 dengan judul "Sekali Lagi, Soal Biaya Energi".
Baca Epaper Kompas