logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊGula Konsumsi Diperkirakan...
Iklan

Gula Konsumsi Diperkirakan Defisit Tahun Ini

Produksi gula konsumsi tahun ini diperkirakan turun 5,7-10,19 persen akibat mundurnya jadwal tanam. Petani berharap impor jangan sampai menekan harga gula petani.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KXdcpz6FA4LUQwYSbavohBU8BvY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200212_113841_1581504905.jpg
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

Direktur Eksekutif Nusantara Sugar Community Colosewoko (paling kiri); anggota Ikatan Ahli Gula Indonesia, Yadi Yusriadi (kedua dari kiri); dan Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia Budi Hidayat dalam konferensi pers paparan neraca gula nasional 2020, di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Kemarau panjang tahun lalu membuat masa tanam dan panen tebu mundur 1-2 bulan tahun ini. Akibatnya, produksi gula untuk kebutuhan konsumsi diperkirakan turun.

Produksi gula konsumsi dari tebu petani, menurut Asosiasi Gula Indonesia (AGI), diperkirakan 2-2,1 juta ton. Jumlah itu turun dibandingkan dengan produksi tahun 2019 yang mencapai 2,227 juta ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan