logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRefleksi Seratus Hari
Iklan

Refleksi Seratus Hari

Situasi eksternal berubah sangat cepat. Refleksi kinerja 100 hari pemerintah Jokowi harus diletakkan dalam perubahan lingkungan global.

Oleh
A Prasetyantoko-- Pengajar di Unika Atma Jaya, Jakarta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aYmRbuxLq88oVZQRrcAOjWvUAco=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fweo-map-jan20-social_1579590930.jpg
SUMBER: IMF

Proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

Politik adalah soal tradisi. Setiap kali pemerintah baru dilantik, ada kebiasaan melakukan evaluasi kinerja seratus hari. Kendati Presiden Joko Widodo sudah menyatakan tak ada program kerja seratus hari, namun publik tetap saja menanti gebrakan kebijakan pada tiga bulan pertama ini. Dalam hal ini, politik adalah soal ekspektasi.

Selain soal tradisi dan ekspektasi, politik (kebijakan publik) juga soal eksekusi. Meskipun program kerja Kabinet Indonesia Maju merupakan kelanjutan dari Kabinet Kerja, namun kinerja pemerintah 5 tahun mendatang akan sangat ditentukan dalam eksekusi pada 3 bulan pertama. Sebenarnya, pemerintah bukan tak peduli dengan kinerja 100 hari. Omnibus law di bidang Perpajakan dan Cipta Lapangan Kerja nampaknya jadi target delivery kinerja seratus hari.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan