logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMenguji Solusi dari Persoalan ...
Iklan

Menguji Solusi dari Persoalan Industri

Sejumlah masalah yang membelit sektor industri telah dipetakan Kementerian Perindustrian. Demikian pula solusinya. Namun, solusi hanya akan jadi solusi ketika dapat diterapkan dan mampu mengatasi permasalahan.

Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1fG7OghU3dSFKDdR1IQpNRmhsRE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Ff3672ea5-0b91-4c74-a5d2-43492443fc3b_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Peneliti Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membuat ultrafine grained magnesium karbonat dari material dolomit di laboratorium Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/8/2019). Magnesium karbonat adalah bahan baku industri farmasi, percetakan, dan kertas yang sangat bergantung pada impor.

Hasil pemetaan persoalan oleh Kementerian Perindustrian disajikan dalam temu media terkait kinerja 2019 dan tinjauan pembangunan sektor industri 2020. Materi itu dituangkan dalam sebuah tabel yang terdiri dua sisi. Sisi kiri berisi tujuh masalah industri, sementara tabel di sisi kanan berisi solusi.

Mari kita urutkan satu demi satu. Masalah pertama adalah kekurangan bahan baku seperti kondensat (hasil penyulingan berupa cairan), gas, nafta (sulingan minyak bumi yang mempunyai titik didih rendah sehingga mudah menguap, digunakan sebagai pelarut dan bahan bakar), dan bijih besi. Selain itu, pelaku industri menghadapi kekurangan bahan penolong, seperti katalis, scrap atau baja bekas, kertas bekas, dan nitrogen.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan