logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSektor Kelautan Terpukul Biaya...
Iklan

Sektor Kelautan Terpukul Biaya Logistik Udara

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7De6eWNooBZnc-grkXwxng8Ud6k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190419_PASAR-IKAN_A_web_1555677132.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Aktivitas di Pasar Ikan Modern Muara Baru di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (18/4/2019). Pasar ikan pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep higienis itu mengacu pada konsep Pasar Ikan Tsukiji di Tokyo, Jepang. Bangunan tiga lantai pasar menempati bekas Pasar Ikan Muara Baru di lahan seluas 22.444 meter persegi. Pasar itu memiliki 896 lapak ikan segar, 155 kios maritim, 8 tempat penjualan makanan, dan 2 mesin es batu berkapasitas 10 ton. Pasar Ikan Modern Muara Baru dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan anggaran tahun jamak 2017-2018 senilai Rp 150,69 miliar.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meninjau tarif angkutan udara yang dampaknya dirasakan oleh pelaku bisnis sektor kelautan. Kenaikan biaya kargo udara dirasakan menghambat pemasaran hasil laut dari sentra perikanan dan kelautan.

Yang dirasakan pelaku usaha sektor kelautan, biaya logistik udara naik sekitar 100-300 persen. Akibatnya, pelaku usaha hasil laut di Indonesia bagian timur sulit mengirimkan barang.

Editor:
Bagikan