logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPelaku Pariwisata NTB Terpukul...
Iklan

Pelaku Pariwisata NTB Terpukul Harga Tiket dan Bagasi Berbayar

Oleh
KHAERUL ANWAR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DVFBBE0Jd59tZYV3M4N4iegT5UE=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190211rul-Teks-Foto3_1549888759.jpeg
KOMPAS/KHAERUL ANWAR

Bandara Internasional Lombok Praya, di Desa Tanak Awu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, relatif sepi dari pengguna transportasi udara, karena mahalnya tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar.

MATARAM, KOMPAS - Para pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Barat mengaku mendapat pukulan berat dalam mengelola usahanya, karena ketika Lombok khususnya masih dalam proses pemulihan akibat gempa disusul kenaikan harga tiket pesawat terbang dan bagasi berbayar. Akibatnya, para tamu enggan datang ke Lombok, sehingga berdampak pada pelaku pariwisata kehilangan tamu.

β€œPasar pariwisata Lombok adalah wisatawan domestik. Kalau tiket mahal ditambah penerapan bagasi berbayar, orang mikir mau ke Lombok,” ujar Dewantoro Umbu Joka, Ketua Dewan Pimpinan Daerah ssociation of the Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA NTB dalam jumpa pers di Kantor Dinas Pariwisata Mataram, Lombok, Senin (11/2/2019).

Editor:
agnespandia
Bagikan