logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPembangunan di Daerah Terluar ...
Iklan

Pembangunan di Daerah Terluar Butuh Dana Besar

Oleh
Caecilia Mediana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0jYmrZoJ-SAD3tEg5RPg52Mb5iw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2Fkompas_tark_14814951_86_1.jpeg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga menggunakan telepon seluler di dekat menara base transceiver station (BTS) di kawasan Blang Panyang, Lhokseumawe, Aceh, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, KOMPAS - Pembangunan dan perawatan operasional pemancar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar tidak cukup mengandalkan dana pelayanan universal.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Anang Latief di sela-sela diskusi publik Indonesia Merdeka Sinyal 100 Persen dan Menyongsong Industrialisasi 4.0, Kamis (27/12/2018) sore, di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, menyebut satu menara pemancar berteknologi 2G membutuhkan biaya operasional setahun minimal Rp 80 juta.  Nilai ini sudah termasuk ongkos listrik dan transmisi satelit.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan