logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊOverdosis Paket Stimulus
Iklan

Overdosis Paket Stimulus

Tidak dipungkiri, normalisasi kebijakan moneter AS telah mendorong investasi portofolio keluar dari sebagian besar negara "emerging market". Di sisi lain, dampak perang dagang Amerika Serikat dan China berdampak positif terhadap peningkatan aliran investasi langsung asing ke kawasan Asia.

Oleh
ENNY SRI HARTATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VPM-mzN4uosEa4Hq1CxOuTNCQOI=/1024x1283/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F514514_getattachment5f44ed64-740c-412c-ad8c-ddeef92266c2505939.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Enny Sri Hartati

Tidak dipungkiri, normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat telah mendorong investasi portofolio keluar dari sebagian besar negara emerging market, termasuk Indonesia. Namun, di sisi lain, dampak perang dagang Amerika Serikat dan China berdampak positif terhadap peningkatan aliran investasi langsung asing ke kawasan Asia. Pasalnya, proteksi AS akan menekan produksi China, serta retaliasi dari China akan menghambat laju produktivitas AS.

Padahal, AS dan China merupakan pangsa pasar terbesar perdagangan dunia. Sebagai contoh, AS adalah salah satu konsumen suku cadang mobil terbesar di dunia. Oleh karena itu, sebagian investor otomotif meningkatkan investasinya di Thailand agar tetap dapat mengisi pasar Amerika. Investasi di Vietnam dan Malaysia untuk produk elektronika seperti telepon seluler dan komputer jinjing naik. Pertumbuhan ekonomi Vietnam mampu di atas 6,6 persen secara tahunan.

Editor:
Bagikan