Pengusaha Pilih Arbitrase
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181015_BIAMC-SUMMIT_A_web_1539606027.jpg){kind=logo}
(Dari kanan ke kiri) Ketua Dewan Penasihat Bali International Arbitration and Media Center (BIAMC) Ida Bagus Rahmadi Supancana, penasihat hukum ASEAN Legal Aliance (ALA) Aloysius Wee, dan Deputy Director of General Department Shenzen Court of International Arbitration (SCIA) Huang Guoyong menjadi pembicara dalam BIAMC Summit 2018. Konferensi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para arbiter muda Indonesia.KOMPAS/DIMAS WARADITYA NUGRAHA (DIM)15-10-2018
NUSA DUA, KOMPAS--Minat pelaku usaha untuk menyelesaikan sengketa niaga melalui jalur arbitrase meningkat. Namun, pelaksanaan putusan arbitrase masih terhambat akibat kapabilitas arbiter yang terbatas dan mentalitas pelaku niaga yang buruk.
Arbitrase adalah proses penyelesaian sengketa melalui penunjukan arbiter yang disepakati pihak yang bersengketa. Arbiter akan memeriksa setiap aspek yang terlibat dalam sengketa, sebelum memberikan putusan akhir.