logo Kompas.id
›
Ekonomi›Durian Jadi Mata Pencarian
Iklan

MENJAGA HUTAN

Durian Jadi Mata Pencarian

Oleh
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/ADkGsrVTEXpMbnjRDAqgJumwWAY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F67871479.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Pengumpul durian asal Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menata durian hutan di Desa Kubung, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau, Sabtu (8/7/2018). Di desa ini, masyarakat adat Dayak Tomun menjadikan durian sebagai mata pencaharian.

NANGA BULIK, KOMPAS Petani di Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, memanfaatkan hasil hutan bukan kayu sebagai mata pencarian. Salah satunya durian. Omzetnya mencapai Rp 2,5 juta-Rp 3 juta per hari per keluarga.

Di Desa Kubung, Kecamatan Delang, siapa pun yang ke hutan bisa menikmati durian yang jatuh, bahkan menjualnya meski pohon durian bukan miliknya. Musim durian di tempat ini terjadi tiga kali, pada Februari, Juli, dan Desember. Durasi panen bisa 1-2 bulan.

Editor:
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 17 dengan judul "Durian Jadi Mata Pencarian".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...