logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊINSW Masih Membutuhkan...
Iklan

INSW Masih Membutuhkan Penguatan

Oleh
M Clara Wresti
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VZjs2aOvyohX7EwpgICg26NZY-k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2016%2F12%2F402342_getattachment364466f7-d31d-4aa2-8c9b-8344b6402e55393795.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kedua kanan) Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi (kiri) dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi (kanan) seusai rapat perdana berbincang sejenak membahas Tim Reformasi Perpajakan serta Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai di Jakarta, Selasa (20/12/2016).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengelola Portal Indonesia National Single Window (INSW), portal bersama yang diciptakan untuk memperbaiki proses ekspor-impor barang, masih membutuhkan penguatan agar bisa mempersatukan 18 kementerian dan lembaga. Kebutuhan akan penguatan ini muncul saat Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menengok dashboard INSW, di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Dashboard INSW itu bisa memperlihatkan waktu penanganan peti kemas impor, sejak bongkar dari kapal sampai dengan keluar dari pelabuhan atau dwelling time. Dashboard ini merupakan kerja sama antara PP INSW dan Kementerian Perhubungan, Pelindo I, II, III, dan IV dengan mengintegrasikan sistem Inapornet dan sistem pada Pelindo ke dalam sistem INSW sehingga diperoleh data kinerja dwelling time di setiap terminal pelabuhan.

Editor:
Bagikan