logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanDaerah Didorong Optimalkan...
Iklan

Daerah Didorong Optimalkan Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Kolaborasi perguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai masalah di daerah, termasuk tengkes, terus didorong. Pemerintah memberikan dukungan dana padanan atau ”matching fund” di platform Kedaireka.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek menggandeng Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk mengoptimalkan kolaborasi perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pemanfaatan dana <i>matching fund</i> lewat platform Kedaireka. Permasalahan di daerah, seperti tengkes dan peningkatan ekonomi, dapat diatasi bersama dengan keahlian dari perguruan tinggi dengan mitra, termasuk pemda.
DOKUMENTASI DIKTIRISTEK

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek menggandeng Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk mengoptimalkan kolaborasi perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pemanfaatan dana matching fund lewat platform Kedaireka. Permasalahan di daerah, seperti tengkes dan peningkatan ekonomi, dapat diatasi bersama dengan keahlian dari perguruan tinggi dengan mitra, termasuk pemda.

JAKARTA, KOMPAS — Berbagai aspek permasalahan di daerah dapat diatasi melalui kolaborasi pemerintah daerah bersama perguruan tinggi. Kolaborasi untuk menuntaskan persoalan yang berbasis riset dan inovasi terbuka lebar dengan keberadaan matching fund atau dana padanan dari pemerintah yang terus meningkat setiap tahun. Di tahun 2022, tersedia dana matching fund sekitar Rp 1 triliun.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung terjalinnya kemitraan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kedaireka. Pertemuan dilakukan bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) pada akhir Mei lalu.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan