logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊKampus Merdeka Gandeng...
Iklan

Kampus Merdeka Gandeng Perguruan Tinggi Luar Negeri

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka menguatkan peluang kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Kedutaan Besar RI di sejumlah negara turut mendukung sosialisasi Kampus Merdeka di banyak negara.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Program Kampus Merdeka yang dijalankan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak tahun 2020 berjalan dengan dukungan mitra industri/lembaga pemerintahan dan swasta. Mitra Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di industri/lembaga untuk pengembangan diri di luar kampus yang diakui setara 20 SKS.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Program Kampus Merdeka yang dijalankan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak tahun 2020 berjalan dengan dukungan mitra industri/lembaga pemerintahan dan swasta. Mitra Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di industri/lembaga untuk pengembangan diri di luar kampus yang diakui setara 20 SKS.

JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah terus menguatkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, salah satunya dengan membuka peluang kolaborasi bersama perguruan tinggi luar negeri. Dukungan kemitraan dengan perguruan tinggi luar negeri untuk mewujudkan Kampus Merdeka dilakukan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di sejumlah negara.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, Selasa (17/5/2022), mengatakan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk memperkuat hardskills (keterampilan teknis) dan soft kills (keterampilan non-teknis) mahasiswa lewat berbagai program, seperti magang, belajar di kampus dalam dan luar negeri, hingga kegiatan sosial dan riset.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan