logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Anak Laki-laki Lebih Berisiko ...
Iklan

Anak Laki-laki Lebih Berisiko Tertinggal dalam Pendidikan

Anak laki-laki lebih berisiko besar lepas atau tertinggal dalam pendidikan. Secara global, ada masalah dalam pendidikan anak laki-laki yang lebih banyak mengulang dan putus sekolah dibandingkan perempuan.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Bupati Kupang Korinus Masneno (tengah baju putih) bersama anak laki-laki, peserta Sekolah Alam Manusak di Oelamasi, Selasa (24/8/2021). Berdasarkan kajian UNESCO, secara global anak laki-laki lebih beresiko besar tereinggal/lepas dari pendidikan sehingga perlu jadi perhatian dan dukungan.
KORNELIS KEWA AMA

Bupati Kupang Korinus Masneno (tengah baju putih) bersama anak laki-laki, peserta Sekolah Alam Manusak di Oelamasi, Selasa (24/8/2021). Berdasarkan kajian UNESCO, secara global anak laki-laki lebih beresiko besar tereinggal/lepas dari pendidikan sehingga perlu jadi perhatian dan dukungan.

Fenomena global menunjukkan, anak laki-laki berisiko lebih besar lepas dari pendidikan dibandingkan anak perempuan. Banyak anak laki-laki yang tidak mencapai hasil belajar yang baik, mengulang kelas, hingga putus sekolah di jenjang pendidikan dasar, dan semakin besar di pendidikan menengah serta tinggi.

Laporan UNESCO bertajuk Leave No Child Behind : Global Report On Boys’Disengagement From Education yang dirilis April lalu menunjukkan realitas bahwa pendidikan berkualitas yang inklusif yang seharusnya sama-sama dinikmati perempuan maupun laki-laki. Ini sebagai komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs pada 2030 yang masih jauh dari capaian.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan