logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMelestarikan Dongeng, Merawat ...
Iklan

Melestarikan Dongeng, Merawat Peradaban

Kebiasaan mendongeng yang pernah menjadi teman setia anak-anak sebelum tidur perlu dihidupkan lagi. Dongeng sebagai penjaga peradaban masa lalu sekaligus investasi untuk masa depan anak agar lekat dengan nilai kebaikan.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Sejumlah anak mendengarkan dongeng yang diceritakan oleh pendongeng dari Kampung Dongeng Indonesia Yadi Mulyadi (kanan) di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Hari Dongeng Sedunia, Minggu (20/3/2022). Kebiasaan mendongeng perlu dihidupkan kembali untuk melestarikan budaya bertutur sekaligus menjadi media dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Sejumlah anak mendengarkan dongeng yang diceritakan oleh pendongeng dari Kampung Dongeng Indonesia Yadi Mulyadi (kanan) di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Hari Dongeng Sedunia, Minggu (20/3/2022). Kebiasaan mendongeng perlu dihidupkan kembali untuk melestarikan budaya bertutur sekaligus menjadi media dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan.

Gema teknologi membuat gaung budaya mendongeng semakin samar tergerus zaman. Dongeng yang dahulu menjadi pengantar tidur anak-anak di berbagai penjuru Nusantara kini mulai terpinggirkan. Padahal, melestarikan dongeng turut merawat peradaban karena menjadi media pewaris nilai-nilai kebaikan lintas generasi.

Beralaskan matras berwarna biru, belasan anak duduk berderet di halaman Kampung Dongeng Indonesia di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (20/3/2022), yang bertepatan dengan Hari Dongeng Sedunia. Sembari menunggu pendongeng menyiapkan musik pengiring cerita, mereka bersenda gurau yang membuat riuh suasana pagi itu.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan