logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Ajaran Komunitas Samin Masih...
Iklan

KEBUDAYAAN

Ajaran Komunitas Samin Masih Relevan hingga Kini

Kelompok Samin atau Sedulur Sikep hingga kini masih memegang teguh ajaran leluhurnya selama lebih dari seabad. Ajaran itu, antara lain, mengatur hubungan harmonis antara manusia dan alam.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Gunretno, tokoh muda Sedulur Sikep, pengikut ajaran Samin Surosentiko, mengajak anaknya, Bagus Widianto (11), mengolah sawah yang menerapkan pola pertanian organik, di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (12/4). Tata cara bertani, terutama yang berpola organik, dilestarikan Sedulur Sikep secara turun-temurun dengan cara tersebut.
KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI

Gunretno, tokoh muda Sedulur Sikep, pengikut ajaran Samin Surosentiko, mengajak anaknya, Bagus Widianto (11), mengolah sawah yang menerapkan pola pertanian organik, di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (12/4). Tata cara bertani, terutama yang berpola organik, dilestarikan Sedulur Sikep secara turun-temurun dengan cara tersebut.

JAKARTA, KOMPAS – Komunitas Samin atau Sedulur Sikep mengajarkan laku hidup yang selaras dengan alam, tidak serakah, dan menghargai sesama manusia. Kendati sudah berusia lebih dari seabad, ajaran ini masih relevan di zaman modern.

Komunitas Samin mulanya merupakan pengikut Samin Surosentiko yang bernama asli Raden Kohar, petani dari Desa Ploso Kediren, Blora, Jawa Tengah. Ia hidup pada pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Ajaran Komunitas Samin Masih Relevan".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...