Gotong Royong Mencegah Putus Sekolah
Akses siswa miskin bersekolah masih sering terkendala biaya, sehingga mereka terpaksa putus sekolah. Gotong royong berbagai pihak diperlukan untuk menekan angka putus sekolah.
Saat Indonesia menghadapi masa bonus demografi, generasi muda yang produktif dan berkualitas seharusnya jadi andalan. Namun, bagi anak-anak dari keluarga miskin, kontribusi untuk menyukseskan bonus demografi masih jauh dari jangkauan. Putus sekolah justru jadi bagian dari persoalan anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin yang membuat mereka terjebak menjadi pekerja anak, anak jalanan, hingga menikah di usia muda.
Fenomena anak putus sekolah masih membayangi wajah pendidikan Indonesia. Berbagai inisiatif pemerintah, komunitas, individu, hingga dunia usaha pun bermunculan untuk mencegah putus sekolah hingga mengembalikan asa yang sempat pudar di wajah anak-anak.