logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPuluhan Ribu Anak Putus...
Iklan

Puluhan Ribu Anak Putus Sekolah di Usia Wajib Belajar

Fenomena anak putus sekolah masih banyak dialami anak-anak Indonesia. Angka putus sekolah terbanyak justru terjadi pada anak-anak usia wajib belajar jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Oleh
Tim Kompas
Β· 1 menit baca
Aris Setiawan (16) beraktivitas di rumahnya di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (27/2/2022). Aris sudah empat tahun putus sekolah karena kesulitan ekonomi keluarga.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Aris Setiawan (16) beraktivitas di rumahnya di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (27/2/2022). Aris sudah empat tahun putus sekolah karena kesulitan ekonomi keluarga.

JAKARTA, KOMPAS β€” Fenomena putus sekolah di usia wajib belajar sembilan tahun masih saja terjadi. Puluhan ribu anak-anak usia wajib belajar di jenjang SD dan SMP tidak berada di sekolah karena tidak ada biaya. Masa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir yang menyebabkan sekolah mengandalkan pembelajaran jarak jauh ternyata juga membuat anak-anak dari keluarga miskin berhenti sekolah.

Pada akhir tahun 2021, Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, ada 38.116 siswa SD dan 15.042 siswa SMP putus sekolah. Dari data ini, untuk jenjang wajib belajar SD-SMP terindikasi 53.758 siswa putus sekolah. Adapun, di jenjang SMA dan SMK sebanyak 22.085 siswa putus sekolah.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan