Gangster dan Aktivitas Bermakna
Di era digital ini, ada kelompok-kelompok yang memiliki keterbatasan, dari lingkungan bermasalah, mungkin tidak terlalu pandai atau kreatif, sehingga sulit untuk dapat menciptakan lapangan kerjanya sendiri.
Beberapa lama ini warga di lokasi-lokasi berbeda diresahkan oleh kawanan anak muda yang menyebut dirinya gangster. Mereka bukan saja saling tawuran melainkan juga melakukan tindakan yang berbahaya bagi masyarakat luas. Misalnya membegal pengendara di jalan dengan kekerasan. Mereka membuat senjata tajamnya sendiri dan memamerkannya di media sosial untuk menunjukkan eksistensi kelompok (misalnya pada Kompas, 19/2/2022).
Berbagai kajian telah disampaikan mengenai fenomena anak-anak muda menjadi kelompok gangster. Tetapi masih menjadi pertanyaan, apakah kajian itu sungguh-sungguh menyumbang bagi pengembangan program untuk mengatasi persoalan?