logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บMerawat Rasa Syukur dan...
Iklan

Merawat Rasa Syukur dan Harapan

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Semua peristiwa hidup yang kita alami, senang atau susah, adalah takdir kehidupan. Namun, hidup terus berjalan, tak selamanya suram.

Oleh
M Zaid Wahyudi
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UTuq-2UdxFqCq-qJpDhiOwCCaYU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F92ee79f3-03a6-4325-9111-a33039b93bbc_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Kesibukan masyarakat urban di tengah pandemi. Penumpang komuter menunggu keberangkatan KRL di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/6/2020).

Masih jelas dalam ingatan Fauziah Mursid (30), wartawati salah satu surat kabar nasional, saat ia pulang ke rumahnya di Depok, Jawa Barat, setelah menjalani perawatan Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, September 2020. Bayang-bayang sang ibu yang meninggal seminggu sebelumnya akibat Covid-19 terus muncul dalam ingatannya.

โ€Bagaimana Mama bangun dari tempat tidur, duduk sejenak sebelum ke kamar mandi, semua serasa terbayang-bayang,โ€ katanya, Rabu (29/12/2021). Fauziah memang tidur sekamar dengan sang ibu sekaligus menjaga dan merawat ibunya, yang saat itu sakit kronis dan harus menjalani cuci darah dua kali seminggu.

Editor:
Agnes Theodora W.W.
Bagikan