logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanMatematika dalam Gerak Tubuh
Iklan

Matematika dalam Gerak Tubuh

Tiga koreografer bereksperimen dengan menggabungkan seni tari dan matematika. Apabila ditelisik lebih jauh, gerak tubuh mengandung hitungan matematis, seperti pola geometris dan tempo.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bAu3lOukI7d-1DijVwq8aFL98IE=/1024x710/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F44add270-918d-44d9-9bf0-9d95ddaa63c8_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tarian kontemporer dengan sentuhan tradisi menjadi sajian peresmian balap sepeda Tour D' Indonesia di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (18/8/2019). Indonesia diwakili tiga  tim kontinental dan satu tim nasional. Tour D' Indonesia 2019 akan dimulai hari Senin (19/8/2019) dari Candi Borobudur dan finis di Batur Geopark, Bali. Balap sepeda ini diikuti 18 tim dengan pembalap dari 26 negara.

Tiga koreografer mengeksplorasi hubungan antara gerak tubuh dan matematika. Walau disiplin tari dan matematika tampak tidak pernah bersentuhan, keduanya memiliki sejarah yang berkelindan dan hidup hingga kini.

Candi Borobudur menjadi titik tolak bagi para koreografer untuk menggali inspirasi. Koreografer yang terlibat adalah Fitri Setyaningsih, Retno Sulistyorini, dan Otniel Tasman. Hasil eksperimen mereka dikemas menjadi pertunjukan bertajuk ”Layar Terkembang Seri Tubuh Mandala”. Karya mereka disiarkan secara daring di kanal Youtube Indonesian Dance Festival pada 26-28 November 2021.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan