logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊUniversitas Indonesia Olah...
Iklan

Universitas Indonesia Olah Sampah Menjadi Listrik

Universitas Indonesia dan PT Paiton Energy membangun pembangkit listrik tenaga sampah yang akan digunakan di lingkungan kampus. Pembangkit itu akan menghasilkan biogas untuk listrik serta pupuk.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RbOlp27gnbrTHLsPFAfrU_yf0tQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fd46a33c9-c1ff-4b1c-84d6-71781d071ccb_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Warga membersihkan botol plastik bekas yang telah dikumpulkan suaminya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sebelum dijual kepada pengepul untuk didaur ulang, Rabu (1/12/2021). Pengumpulan botol bekas selain memberi manfaat ekonomis karena dihargai Rp 5.000 per kilogram juga juga turut membantu menjaga kebersihan lingkungan.

DEPOK, KOMPAS β€” Universitas Indonesia mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga sampah di lingkungan kampus sebagai bagian dari upaya mengatasi krisis lingkungan. Pembangkit tersebut akan mengolah maksimal dua ton sampah organik menjadi listrik sebesar 234 kilowatt jam.

Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro, Rabu (1/12/2021), mengatakan, pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa ini merupakan hasil kolaborasi dengan pihak swasta untuk mengatasi krisis lingkungan hidup. Perubahan gaya hidup dan pola pikir tidak cukup untuk membangun masa depan berkelanjutan tapi perlu didukung teknologi.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan