Mari Bersama Putuskan Rantai Kekerasan pada Perempuan
Perempuan mesti mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan. Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan tahun 2021 harus menjadi momen menghentikan kekerasan pada perempuan dalam bentuk apa pun.
Sekitar 18 tahun yang lalu (tahun 2003) saat menjadi mahasiswa semester akhir di sebuah universitas swasta di Jakarta, TD (40) mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya saat bimbingan skripsi. Setiap kali bertemu sang dosen pembimbing, dia diminta memakai rok mini atau rok dengan belahan panjang, serta membuka satu atau dua kancing kemeja, sampai terlihat belahan dada.
โMalam hari pasti telepon dan meminta bimbingan skripsi dilakukan di rumahnya karena enggak ada istrinya, atau di hotel. Tapi saya selalu datang dengan teman atau bapak saya. Akhirnya saya berhasil bicara dengan istrinya tapi hasilnya semua skripsi saya dicoret ulang dari bab satu lagi," ujar TD.