KEBUDAYAAN NUSANTARA
Aksara Kawi Masuk Ranah Digital
Aksara Kawi masuk ranah digital setelah didaftarkan ke Unicode tahun lalu. Hal ini membuka peluang untuk pemanfaatan dalam berbagai bidang, termasuk preservasi berbagai teks warisan budaya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F171f4de4-2408-4d1f-a0f9-3d7884b31cce_jpg.jpg)
Prasasti Geneng atau Brumbung 1 dan 2 (belakang) tersimpan bersama sejumlah temuan benda cagar budaya lain di āmuseumā kecil di halaman Balai Desa Brumbung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sebagaimana tampak pada Minggu (21/3/2021).
KEDIRI, KOMPAS ā Aksara Kawi atau aksara Jawa Kuno sudah masuk ke ranah digital dan tinggal menunggu pengesahan. Ini merupakan kabar baik karena selama ini aksara Kawi ada di prasasti dan sastra lama yang belum banyak dipahami khalayak. Masuknya Kawi ke dunia digital dinilai akan menambah kecintaan masyarakat terhadap budaya bangsa.
Masuknya aksara Kawi ke dunia digital berawal dari aksi sejumlah pegiat aksara yang mendaftarkan aksara Kawi ke Unicode pada Desember 2020. Unicode adalah sebuah konsorsium internasional yang mengatur standar teknis yang dirancang untuk mengizinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Aksara Kawi Masuk Ranah Digital".
Baca Epaper Kompas