Ciptakan Kehidupan Ramah Anak
Pemenuhan hak anak dan perlindungan anak menjadi kunci investasi bangsa. Sekolah ramah anak bisa menjadi wahana yang tepat untuk memenuhi hak anak atas pendidikan.
JAKARTA, KOMPAS — Menciptakan kehidupan ramah anak dengan menjamin pemenuhan dan perlindungan hak anak butuh kolaborasi berbagai pihak. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, anak-anak harus dipastikan sehat fisik dan mentalnya serta tetap bahagia menjalani kehidupannya yang terbatas dengan menjauhkan mereka dari potensi kekerasan fisik dan nonfisik yang mengganggu tumbuh kembangnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam diskusi bertajuk ”Protecting the Children for Our Future” yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Chapter Universitas Indonesia, Sabtu (6/11/2021), mengatakan, bangsa besar berinvestasi serius pada sumber daya manusia. Indonesia dengan populasi sekitar 270 juta jiwa yang 31,6 persen di antaranya anak juga perlu melakukan ini.