logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPemulihan Dampak PJJ di PAUD...
Iklan

Pemulihan Dampak PJJ di PAUD dan SD Mulai Dilakukan

Pemerintah saat ini fokus pada pemulihan akibat pembelajaran jarak jauh yang telah berlangsung hampir dua tahun. Karena itu, pembelajaran tatap muka terbatas mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol ketat.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/faXBcF2GJRp2IAWN2uTt3U5aHnc=/1024x727/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fdc42a6d4-7673-44aa-8471-165367045dfe_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Pendidikan anak usia dini Alam Manusak Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/8/2021), dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. PAUD tidak bisa dilaksanakan secara daring, tetapi harus tatap muka dan belajar langsung di lapangan.

JAKARTA, KOMPAS  — Pemulihan pembelajaran di jenjang anak usia dini dan sekolah dasar dinilai mendesak segera dilakukan dengan membuka kembali sekolah. Karena itu, pemerintah daerah diminta untuk segera memberi izin penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas bagi anak-anak usia dini dan SD meskipun vaksinasi untuk anak usia di bawah 12 tahun belum bisa dilakukan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim di acara Hari Inspiratif Organisasi Aksi Solidaritas Era-Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM)  bertajuk ”Bergerak Bersama Menuju Pendidikan Anak Usia Dini Berkualitas”, Kamis (4/11/2021), mengatakan, fokus pemerintah saat ini pada pemulihan akibat pembelajaran jarak jauh selama hampir dua tahun.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan