logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊDosen Masih Terbelenggu
Iklan

Dosen Masih Terbelenggu

Dosen yang seharusnya memproduksi ilmu pengetahuan dan teknologi masih terbebani dengan urusan administrasi pendidikan. Hal ini dinilai membelenggu tugas dan fungsi dosen sebagai akademisi dan intelektual kampus.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i2mHWBAKBn0YRlmLKRqkbba7-pI=/1024x579/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FIMG-20210909-WA0058_1631181553.jpg
DOKUMENTASI FORUM EKS PTY UPN YOGYAKARTA

Dosen dan tenaga kependidikan di UPN Yogyakarta yang tergabung dam Forum Pegawai Tetap Yayasan berunjuk rasa di lingkungan kampus, Kamis (9/9/2021). Mereka memperjuangkan keadilan sebagai aparatur sipil negara berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dalam pengembangan karier.

JAKARTA, KOMPAS β€” Perguruan tinggi membutuhkan dosen cendekiawan yang memiliki kebebasan akademik dan dukungan tata kelola insitusi yang baik untuk mampu terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyuarakan kebenaran pada komunitas ilmiah dan masyarakat. Sayangnya, otonomi pendidikan tinggi yang menjadi roh atau nyawa peguruan tinggi belumlah seperti yang diharapkan karena masih besarnya intervensi kekuasaan pada institusi pendidikan tingi, termasuk pada dosen.

Para dosen menghadapi berbagai tekanan birokrasi dan administrasi pendidikan yang mengebiri kebebasan akademik. Padahal, mereka seharsunya memproduksi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pengajaran, penelitian/publikasi, dan pengabdian masyarakat yang dapat dipertanggungjawabkan pada komunitas ilmiah dan masyarakat. Suara cendekiawan dari kampus bukanlah tentang menyuarakan kepentingannya sendiri, tetapi moralitas publik.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan