Religiositas Menjadi Modal Sosial Atasi Krisis
Terjadi paradoks antara kesemarakan beragama dengan kebangkrutan moralitas. Agama belum dihayati sebagai jalan kebebasan dari krisis kemanusiaan.
JAKARTA, KOMPAS – Masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan religiositas sebagai modal sosial untuk mengatasi berbagai krisis kehidupan dan kemanusiaan. Hanya saja, tingginya religiositas suatu negara kadangkala masih berbanding terbalik dengan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.
“Penguatan literasi agama adalah keniscayaan. Indonesia bukan negara agama, namun pemerintah tetap menaruh perhatian tinggi pada agama dengan adanya Kementerian Agama dan institusi keagamaan. Sekarang ini bagaimana menjadikan religiositas untuk modal sosial guna memajukan masyarakat Indonesia,” kata Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Musdah Mulia saat membawakan Sutan Takdir Alisjahbana (STA) Memorial Lecture 2021 pada Kamis (21/10/2021). Acara ini digagas Akademi Jakarta, didukung Dewan Kesenian Jakarta.