logo Kompas.id
Pendidikan & Kebudayaan”Memudakan” Sejarah dan...
Iklan

”Memudakan” Sejarah dan Arkeologi untuk Kaum Muda

Sejarah Kota Lama Semarang dikemas dengan cara berbeda dari biasanya. Balai Arkeologi DI Yogyakarta mengonversi sejarah menjadi komik, film animasi, dan film dokumenter.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7XVPO0I8_R-1MgpZgkeQF3W7tWY=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210923WEN1_1632373005.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pengendara motor melintasi sebuah bangunan tua yang sebagian dinding dan atapnya telah roboh di kawasan Taman Garuda, Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021). Struktur bangunan yang telah rentan tersebut dikhawatirkan roboh sewaktu-waktu dan dapat menimbulkan korban.

Kota Lama Semarang di Jawa Tengah berakar dari sejarah berusia ratusan tahun, jauh ketika Kerajaan Mataram masih ada di Nusantara. Beberapa sisa sejarah kota masih ada, tetapi ada juga yang sudah hilang dan tidak lagi dikenali generasi baru. Upaya mendekatkan sejarah bagi kaum muda pun dilakukan.

Pertanyaannya, bagaimana agar pemuda-pemudi tertarik pada sejarah? Menyuguhkan buku tebal dinilai kurang tepat. Menurut data Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), indeks minat baca di Indonesia pada 2012 hanya 0,001. Artinya, hanya 1 dari 1.000 orang yang punya minat baca tinggi.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan