logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKerumitan Berpikir, Kerumitan ...
Iklan

Kerumitan Berpikir, Kerumitan Berkarya

Pameran bertajuk ”Njelimet” di Bentara Budaya Jakarta berlangsung pada 22-27 Oktober 2021. Judul pameran berangkat dari keruwetan pikir dan proses berkarya para perupa.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K_6BOWlYoDLPl_QWxJK03QmF42w=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211021SKA-BBJ-03_1634827126.jpg
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Pameran seni rupa bertajuk ”Njelimet” diadakan di Bentara Budaya Jakarta. Ada 57 karya dari sepuluh perupa yang merupakan alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta program studi Desain Komunikasi Visual. Pameran berlangsung secara daring dan luring pada 22-27 Oktober 2021.

Pameran seni rupa berjudul ”Njelimet” berangkat dari sepuluh perupa yang benar-benar menghadapi kondisi njelimet alias ruwet. Ada yang njelimet pikirannya, proses menggambarnya, hingga njelimet mencari ide. Para perupa butuh waktu dua tahun untuk menerjemahkan keruwetan itu menjadi karya.

Kerumitan itu sempat membuat perupa Noor Udin ingin mengundurkan diri dari pameran. Menurut dia, karyanya kurang njelimet, beda dengan karya teman-teman perupa lain. Setelah bergumul, ia sampai pada pemahaman bahwa bukan karyanya yang njelimet, melainkan caranya berpikir.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan