Arsip Kartini dan Kongres Perempuan I Berpotensi Diajukan sebagai Ingatan Kolektif Dunia
Pemerintah berencana mengajukan tiga warisan dokumenter sebagai Ingatan Kolektif Dunia yang diakui UNESCO. Arsip Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia pertama dinilai berpotensi diajukan di masa depan.
JAKARTA, KOMPAS β Arsip negara tentang Raden Ajeng Kartini dan Kongres Perempuan I berpotensi diajukan sebagai Ingatan Kolektif Dunia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Upaya melengkapi arsip-arsip tersebut masih dilakukan.
βMenurut kajian tim ANRI (Arsip Nasional RI) dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), ada khazanah arsip yang berpotensi diajukan sebagai Memory of the World, yaitu arsip Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada tahun 1928,β kata Pelaksana Tugas Deputi Konservasi Arsip Nasional RI (ANRI) Multi Siswati pada diskusi daring, Jumat (15/10/2021).