logo Kompas.id
โ€บ
Pendidikan & Kebudayaanโ€บKetika Maluku Punya Cara...
Iklan

Ketika Maluku Punya Cara Jauhkan Anak dari Adiksi Gawai

Kecanduan gawai pada anak-anak bisa menyebabkan sejumlah permasalahan, mulai dari fisik hingga sosial. Dibutuhkan kegiatan alternatif agar anak tersalurkan energi, semangat, serta ketertarikannya. Maluku punya contohnya.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oJnzNcfQhPbnch23b6LmqcIe04Q=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F7209e738-8f11-4e04-8665-11432b2db35b_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Seorang anak menggunakan gawai di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2021).

Kondisi sekolah daring yang masih harus dijalani sejumlah anak-anak membuat orangtua susah untuk meminta anaknya melepaskan diri dari gawai. Adiksi gawai telah menjadi ancaman yang kian sulit. Namun, Maluku punya sejumlah contoh yang bisa menginspirasi kita untuk membantu anak-anak menyalurkan energinya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh dokter Kristiana Siste, dokter Enjeline, dan tim Divisi Psikiatri Adiksi Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta pada 34 provinsi di Indonesia selama masa pandemi  Covid-19  menunjukkan, angka kecanduan internet mencapai 19,3 persen pada remaja dan 14,4 persen pada dewasa muda. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2020

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan