logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanBudaya Melayu Deli Makin...
Iklan

Budaya Melayu Deli Makin Terpinggirkan di Kota Medan

Kebijakan Wali Kota Medan Bobby A Nasution yang mewajibkan ASN memakai pakaian adat delapan etnis dikhawatirkan semakin menggerus identitas Melayu Deli sebagai penduduk tempatan Kota Medan.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/O1xI3lhXcjF3zkQH3ZDmAZB0_7I=/1024x672/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211002_123035_1633152927.jpg
HUMAS PEMKO MEDAN

Wali Kota Medan Bobby A Nasution memakai pakaian adat Melayu Deli dan pejabat lainnya memakai pakaian etnis lain dalam acara pelantikan pejabat struktural, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/9/2021). Aparatur sipil negara di Pemerintah Kota Medan kini diwajibkan memakai pakaian adat setiap Jumat.

Kebijakan Wali Kota Medan Bobby A Nasution mewajibkan aparatur sipil negara mengenakan pakaian adat delapan etnis menimbulkan keresahan di kalangan warga Melayu. Kebijakan itu dikhawatirkan semakin menggerus identitas Melayu Deli sebagai penduduk tempatan di Medan. Dengan semakin terpinggirnya kebudayaan Melayu, Medan bakal berkembang menjadi kota tanpa identitas dan menjadi daerah tidak bertuan secara kultural.

”Dari hari ke hari, identitas kemelayuan di Kota Medan terus tergerus. Sebelumnya ornamen-ornamen kereta api, bus, hingga bandara juga tidak lagi menggunakan identitas kebudayaan Melayu,” kata Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Medan Ichwan Azhari dalam diskusi bertajuk ”Identitas Kota Medan”, Selasa (28/9/2021).

Editor:
aufrida wismi
Bagikan