logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanMerawat Ingatan Sejarah Bahari...
Iklan

Merawat Ingatan Sejarah Bahari dengan ”Folklore”

”Folklore” atau cerita rakyat kerap menyimpan pengetahuan lokal yang diwariskan nenek moyang dari generasi ke generasi. Kisah itu dapat digali kembali untuk kebaikan masa depan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AuGfURE4QSZuDArVMTYHzPK79F8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F07a5dc30-98d7-4178-adc4-8c44a5c65747_jpg.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Seorang model membawakan kostum karnaval bertajuk ”The Kingdom of Blambangan” dalam Banyuwangi Ethno Carnival di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/7/2019). Banyuwangi Ethno Carnival merupakan gelaran karnaval yang mengangkat cerita-cerita rakyat dan potensi Kabupaten Banyuwangi.

Masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengenal legenda Putri Mandalika, putri Raja Tunjung Bitu yang cantik paras dan hatinya. Banyak laki-laki, khususnya pangeran kerajaan lain, berlomba mendapatkan hati sang putri. Namun, perang bakal berkecamuk jika ia memilih salah satu dari mereka.

Putri yang gusar lalu bersemedi meminta petunjuk. Selepas bersemedi, dia memanggil semua pangeran yang hendak melamarnya ke pantai sebelum subuh. Para pangeran menyanggupi panggilan sang putri.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan