logo Kompas.id
Pendidikan & Kebudayaan“Perempuan (Bukan) Sumber...
Iklan

“Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah”, Jalan Memanusiakan Perempuan

Buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah mencoba menjadi jawaban kegalauan sebagian pihak saat mengekspresikan diri. Kehadirannya buku dengan perspektif mubādalah ini diharapkan jadi salah satu jalan memanusiakan perempuan.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bOMqp2f45zPKOTfqqUuexhJn6Pg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F4c1df7f9-c50f-408b-9659-d1ebf2a3ca5a_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Faqihuddin Abdul Kodir, aktivis jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia, saat menjelaskan tentang buku terbarunya "Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah" di Cirebon, Jawa Barat, Senin (20/9/2021).

Perempuan masih kerap dituding sebagai sumber fitnah jika mengekspresikan potensi dirinya, termasuk bekerja. Padahal, perempuan juga bisa jadi anugerah bagi kemaslahatan. Sumber fitnah pun bisa berasal dari laki-laki, harta, hingga kekuasaan.

Melalui buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah yang terbit Agustus 2021, Dr Faqihuddin Abdul Kodir mencoba mencerahkan pandangan terkait perempuan. Aktivis jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia itu membahas 25 hadis yang kerap ditafsirkan “merendahkan” perempuan.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan