Kegiatan Literasi Memajukan Kebudayaan Lokal
Lakoat.Kujawas ini mengisi ruang literasi dan kebudayaan yang tidak ada. Warga bisa berbagi pengetahuan, aktivitas, kebudayaan, dan kerja pengarsipan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fd27b666c-53fc-4c38-a6ac-ec26cdb06df7_jpg.jpg){kind=logo}
Suasana senja di Cagar Alam Gunung Mutis, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (25/4/2021) petang. Sajian alam nan eksotik mulai dari lekukan pegunungan, hutan pinus, bukit memer, hingga hawa sejuk membuat daerah itu menjadi tempat rekreasi warga perkotaan, termasuk dari Kupang, ibu kota NTT.
Krisis identitas memantik sejumlah pegiat sastra untuk kembali ke akar mereka. Dalam pencarian itu, mereka membentuk komunitas yang bisa menjaga, menggali, dan mengembangkan kebudayaan lokal.
Dicky Senda, penulis dari Mollo, merasakan hal itu setelah selesai merantau di Yogyakarta dan bekerja di Kupang pada 2016. Karena aktif menulis, pemuda ini kembali ke kampungnya, Desa Taiftob, Kecamatan Mollo Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, untuk riset.