logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊCiuman Bibir Tidak Universal
Iklan

Ciuman Bibir Tidak Universal

Ciuman bibir pada manusia ternyata perilaku yang relatif baru. Budaya Melayu tidak mengenalnya sebagai hal intim. Perilaku ini diduga dibawa dari dunia Barat.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rHbPYkza2fDPv503WTFodOx1fcA=/1024x660/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F5c49a998-fc69-4085-97c2-99423c3bdfcf_jpg.jpg
AFP/DOUGLAS MAGNO

Ilustrasi. Memberikan ciuman dari balik tirai.

Masih ingatkah dengan ciuman pertama Anda, ketika dua bibir saling menyatu? Rasa penasaran, jantung berdebar-debar, dan nyaman berpadu dengan rasa khawatir, takut, bahkan jijik. Namun, rasa yang rumit itu sering kali mendorong orang untuk melakukannya lagi.

Ciuman merupakan perilaku pencarian pasangan yang tertanam dalam gen manusia. Ciuman bisa membuat bahagia, menghilangkan stres, mengurangi kecemasan, hingga membangun ikatan dengan pasangan. Secara biologis, manusia memang didorong untuk mendekatkan wajah mereka ke orang lain guna mengendus aroma pasangan kita, baik dengan berciuman maupun menggesek hidung.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan