logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊGaung Pendidikan Merdeka...
Iklan

Gaung Pendidikan Merdeka Menyambut Satu Abad Tamansiswa

Menyongsong seabad Perguruan Tamansiswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara jadi momentum menggaungkan pemikiran guru bangsa itu bahwa pendidikan memerdekakan siswa dan guru. Pemikiran itu relevan hingga kini.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P6z425EESE_S-mjfDYIUOtH47gk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_21520331_142_1.jpeg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Sebanyak 50 grup pelajar SMA/SMK mengikuti pembekalan dan pelatihan pembuatan film pendek di Balai Pertemuan Tamansiswa, Jalan Garuda 25, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2016). Sepuluh grup yang berhasil lolos seleksi berkesempatan membuat film pendek Ki Hadjar Dewantara berdurasi 15 menit yang kemudian dipilih lima pemenang.

Merdeka Belajar menjadi jargon pendidikan nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di bawah kepemimpinan Nadiem Anwar Nakarim. Semangat Ki Hadjar Dewantara agar pendidikan memerdekakan bangsa merupakan buah pemikiran tokoh bangsa dalam pendidikan yang melampaui zaman dan hingga kini didambakan.

Konsep Merdeka Belajar yang berkembang jadi jargon lain Kampus Merdeka menjadi harapan untuk membuat pendidikan yang memerdekakan siswa dan guru. Harapannya, konsep ini diterapkan secara nyata pada fondasi pendidikan yang diletakkan bapak pendidikan nasional, yakni pendidikan yang memerdekakan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan